/* Ads dari Propeller -------------------------- */ Warung Internet

Sudah benarkah wudhu kita ?

Tiap hari saya dan anda pasti berwudhu. Pagi, siang, sore dan malam berwudhu, tapi pernahkah terpikir sejenak, "Sudah benarkah wudhu kita?". Hal ini SANGAT PENTING, mengingat wudhu sebagai suatu kegiatan yang wajib dikerjakan sebelum sholat. Jika wudhu rusak, apa jadinya sholat kita ? idem.

Sedikit kajian tenteang berwudhu, flash back, ingat saat bu/pak guru SD dulu menjelaskan materi ini. Salah satunya akan saya kaji kembali. Baca sebentar, ada pembahasan yang sayang bila dilewatkan + bonus video wudhu yang benar menurut HR. Abu Dawud.


Rukun berwudhu :
  1. Niat ketika membasuh muka. Lafazh niat wudhu sebagai berikut :
  2. Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu).
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku.
  4. Mengusap sebagian rambut kepala.
  5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki.
  6. Tertib (berturut-turut), artinya mendahulukan mana yang harus dahulu, dan mengakhirkan mana yang harus diakhirkan.

Selain itu, sunnah-sunnah berwudhu yaitu :
  1. Membacah basmalah pada permulaan berwudhu.
  2. Berkumur-kumur.
  3. Membasuh lubang hidung sebelum berniat.
  4. Mendahulukan anggota kanan dari pada kiri.
  5. Membasuh kedua telinga luar dan dalam (seusai mengusap sebagian rambut kepala).
  6. Melakukan basuhan/usapan sebanyak 3 kali.
  7. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki
  8. Membaca doa sesudah berwudhu

Yang membatalkan wudhu yaitu :
Keluar sesuatu dari qubul dan dubur, whatever the shape.
Hilang akal misalkan gila, pingsan, mabuk dan tidur nyeyak.
Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
Tersentuhnya kemaluan dengan telapak tangan atau jari-jari yang tidak memakai tutup.

Hal-hal / Problem seputar wudhu :
  • Sebaiknya kita memahami makna dari niat berwudhu, jadi tidak sekedar dibaca. Jadi terkadang tidak jarang artinya-pun ikut dibaca.
  • Haruskan kita membasuh sampai 3 kali? Jawabnya, TIDAK. Karena membasuh sampai 3 kali hukumnya sunnah, bukan wajib.
  • Misal membasuh tangan sampai 3 kali, itu kanan langsung 3 kali kemudian kiri 3 kali atau secara bergantian (kanan-kiri, kanan-kiri, kanan-kiri) ? Jawabnya, kedua-duanya boleh, dan tidak perlu diperdebatkan karena membasuh 1 kali saja sudah cukup.
  • Yang benar, membasuh kepala atau rambut atan bagaimana ? Jawab, yang dibasuh adalah rambut di kepala hingga tempat tumbuhnya rambut, maksudnya sampai kulit kelapa (ups, kepala).
  • Lantas bagaimana dengan mereka yang botak ? Jawab, tidak masalah, yang dibasuh tetap bagian kepala, karena telah disebutkan bahwa tempat tumbuhnya rambut kepala.
  • Perlu diperhatikan, membasuh seraya membersihkan, jadi bukan sekedar menyiram dengan air. Misalkan pada tangan dankaki, kita harus membasuhnya secara benar.
  • Di air yang bagaimana kita harus berwudhu ? Jawab, di air yang suci dan mensucikan, sangat dianjurkan ditempat yang mengalir, misalkan dengan kran-kran. Bila kita berwudhu di bak / baskom yang berukuran besar, hal tsb cukup menghawatirkan, kanapa ? Misalkan kita membasuh muka, kemudian air / sisa guyuran tadi masuk kembali ke bak (walau sedikit) itu membuat wudhu tidak sah sebab ada percampuran dengan air sisa wudhu. Hal ini dikarenakan air sisa wudhu bersifat suci, tapi tidak mensucikan. LAGIAN, misal dengan gayung (apasih nama resminya?) misal pas membasuh tangan, salah satu tangan memegang gayung sedangkan tangan yang lain dibasuh, nah tangan mana lagi yang akan membasuh ? (masa' milik tetangga !!) Jadi diusahakan menggunakan kran atau air yang mengalir.
  • Biasanya wudhu dikerjakan setelah mandi dalam kondisi yang tidak berbusana, setelah itu barulah berbusana, apakah itu boleh ? Bukan tidak boleh, tapi kurang baik dan tidak sopan. Perhatikan niat wudhu, "Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadast kecil karena Allah SWT", ya sepantasnya kita menutup aurat kita dahulu, baru berwudhu.
  • Apakah makan dan minum membatalkan wudhu ? Jawabnya, tidak, karena tidak termasuk dalam daftar hal-hal yang membatalkan wudhu. Jadi boleh dan tidak membatalkan wudhu. Tapi untuk makan kita perlu waspada, hal tersebut bisa menghawatirkan karena takutnya ada sisa-sisa makan yang tertelan saat sholat. Selain itu, apa kita tidak kurang ajar, masa' habis makan langsung sholat, pasti ada sisa-sisa di mulut. Kalo gitu lebih baik kumur-kumur dahulu, nah kan udah ketemu sama air, sekalian saja wudhu (tambah pahala). Hal ini berbeda dengan minum, karena minum (yang wajar) tidak meninggalkan sisa di mulut. (contoh yg tdk wajar, minum jamu yang sangat kental)
  • Apa tertidur membatalkan wudhu ? Jawab, tergantung mati. Karena tidur sejenak (lebih kurang 5-10 menit) tidak masalah dengan syarat bagian pantat (tuh kah, apa sih bahasa resminya?) tidak terangkat, dikhawatirkan kentut. Selain itu tidur yang nyeyak (pulas) sampai-sampai ngorek (maaf, ngorok) juga dapat membatalkan wudhu kita.

Kesimpulan :
Kita tiap hari berwudhu, tapi terkadang kita berwudhu ala kadarnya. Padahal wudhu adalah gerbang dari ibadah setelahnya. Ada baiknya kita mengkajinya ulang, walau hal itu terasa jadul dan terkesan sepele.

Jadi, semoga Allah SWT mengampuni kasalahan saya yang sering lalai saat melakukan berbagai aktifitas, khususnya wudhu. Kita salah, tapi tidka selamanya salah, kita harus belajar dan belajar, dengan demikian kita tau (berilmu). Bukankah Allah akan meninggikan beberapa derajat dari orang-orang yang berilmu ????

Bonus, link cara wudhu menurut HR. Abu Dawud.
Klue password : nama bunga sekaligus bulan (masukkan jawaban untuk menampilkan link)

Sekian, semoga bermanfaat, amiiiin ......

0 komentar:

Post a Comment

Berikan Kritik dan Saran Anda !!!